Mengatur keuangan di masa pandemi ini bukan suatu hal yang mudah. Apalagi untuk masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan atau terkena pemotongan gaji.
Namun, bagi mereka yang masih memiliki pendapatan rutin bulanan, maka ada sejumlah tips yang bisa dilakukan. Demikian dikatakan CEO Investor Muda Jason Gozali dalam talkshow Tips Investasi Pribadi di Masa Pandemi, Minggu (28/6/2020).
“Bukan menyisakan uang tapi menyisihkan uang. Biasanya kebiasaan kita pas dompetnya sudah menipis kita baru mikir gimana caranya mengatur sampai bertahan di akhir bulan bulan. Harusnya ketika dapat gaji di awal bulan kita menyisihkan, bukan menyisakan. Beda ya,” kata Jason.
Ia pun mencontohkan pengaturan gaji yang bisa dilakukan.
“Misal 50% untuk kebutuhan, 10% asuransi, 20% investasi, kemudian sedekah. Itu sebagai contoh aja,” ujarnya.
Namun, pos persentase dari tiap orang tidak bisa disamakan. Bagi sebagian orang dengan penghasilan besar, kebutuhan hidup bisa dicukupi dengan presentase yang lebih kecil, misal 50% dari pos pendapatan. Namun, bagi sebagian yang lain tentu tidak alias bisa di atasnya.
“At least minimal kita harus menyisihkan 20% penghasilan kita untuk investasi. Lebih besar lebih baik,” kata Jason.
Tidak ketinggalan, jangan lupakan teknis atau metode dalam berinvestasi. Bagi sebagian orang, beberapa kantong berbeda bisa digunakan. Tujuannya agar kita mengetahui mana uang untuk kebutuhan maupun investasi.
“Saya malas nyatat. Jadi ketika dapat uang saya langsung sisihin. Misal mana untuk investasi, langsung dipindahin ke rekening investasi. Jadi biar nggak pusing,” kata mahasiswa berusia 20 tahun, Nicholas.