Sumber: Balibank, 14 Oktober 2020
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Petang terus melakukan inovasi untuk menggenjot pertumbuhan. Jika tahun ini masih terjadi koreksi di sejumlah pos keuangan akibat melemahnya sektor ekonomi dampak pandemi Covid-19, tahun 2021 rupanya LPD ini telah menyiapkan amunisi baru. Produk Sipura (Simpanan Upacara) dan Produk Simpel (Simpanan Pelajar) kini tengah digodok dan dipersiapakan untuk dipublikasikan tahun depan. Diharapkan seluruh krama Desa Adat Petang tertarik dan mau memanfaatkan produk yang sangat bermanfaat tersebut.
Hal itu disampaikan Pemucuk LPD Desa Adat Petang I Made Witha yang didampingi Sekretaris LPD I Gusti Made Ardana saat ditemui di ruang kerja Rabu (14/10/2020). Witha mengatakan, produk Sipura dan Simpel diprediksi akan mampu menarik simpati krama adat karena sejumlah kelebihan yang dimiliki program tersebut. Bahkan, belum dipublikasikan program Sipura sudah diikuti oleh sekitar 100 orang krama.
“Secara resmi produk Sipura dan Simpel baru akan kami rilis tahun depan, tapi di semester tiga tahun ini sudah kami sampaikan secara lisan kepada krama, diluar dugaan animo dari Sipura cukup banyak, kami optimis ini akan berhasil,” ujar Witha.
Mekanisme Produk Sipura dijelaskan Witha, adalah program simpanan yang mengadopsi istilah “Jimpitan” yang bertujuan untuk memudahkan krama dalam memenuhi kebutuhan mereka saat hari raya terutama saat hari raya Galungan dan Kuningan. Mekanisme Produk Sipura yakni berbentuk tabungan harian yang disetor tiap hari selama 200 hari atau sekitar 6 bulan, dengan ketentuan simpanan baru bisa ditarik setelah 200 hari. Nominal pun dimulai dari yang terendah Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu lebih sesuai kemampuan krama. “Jika ikut produk Sipura krama tidak perlu bingung menyiapkan dana untuk keperluan hari raya, kami sarankan ikut produk ini enam bulan sebelum Galungan dan Kuningan sehingga pada saatnya nanti, simpanan bisa ditarik untuk memenuhi kebutuhan,” ujarnya.
Diakui Witha, inovasi tersebut dilakukan sebagai celah pengumpulan dana dari krama selain dari tabungan dan deposito, hal itu juga dilakukan demi memupuk modal LPD sehingga memiliki modal yang lebih kuat dan likuiditas yang lebih aman.
Hal senada juga diungkapkan I Gusti Made Ardana selaku Sekretaris LPD. Produk Simpel juga disiapkan sebagai celah pengumpulan dana dari krama adat untuk pengembangan LPD. Produk Simpel sendiri adalah salah satu bentuk perhatian LPD bagi orang tua yang memiliki kebutuhan dana untuk anak-anak sekolah.
Mekanisme Produk Simpel sendri berbentuk tabungan bulanan dengan jangka waktu 1 sampai 20 tahun dengan nominal minimal setoran sebesar Rp 100 ribu. Sehingga melalui Produk Simpel orang tua bisa mempersiapkan dan merancang kebutuhan dana sekolah sejak dini. “Sepenuhnya tujuan inovasi produk LPD adalah untuk kepentingan krama adat, sehingga kami berharap krama bisa memberi dukungan penuh program yang nantinya akan diluncurkan LPD,” ujarnya.
LPD Desa Adat Petang diakui Ardana didukung tiga banjar adat dan tiga banjar dinas dengan jumlah penduduk sekitar 1.714 jiwa atau kurang lebih terdiri dari 265 kepala keluarga. Dari jumlah penduduk tersebut diakui yang sudah mengakses dan memiliki rekening di LPD sebanyak 1.301 jiwa dengan rincian nasabah penabung 1.301 orang, nasabah kredit sekitar 378 orang, dan deposan sekitar 54 orang. “Peluang yang dimiliki LPD Petang untuk berkembang masih cukup besar mengingat masih banyak krama yang belum akses LPD,” ujarnya.
Hingga bulan September 2020 Aset LPD Petang tercatat sebesar Rp 13,5 miliar dengan pinjaman tersalurkan sebesar Rp 12 miliar, modal LPD tercatat sebesar Rp 3,4 miliar. Laba yang dihasilkan selama tahun berjalan tercatat sebesar Rp 620 juta dengan target tahun 2020 sebesar Rp 816 juta. Ardana mengaku optimis target akan tercapai mengingat selama musim pandemi pertumbuhan terbilang stabil dan kredit tercairkan pun hanya terkoreksi sedikit dari tahun sebelumnya dengan tingkat kredit bermasalah terbilang aman. “Program relaksasi tetap ada, dan kami juga fleksibel terhadap debitur yang terdampak Covid-19, namun kewajiban juga harus tetap terpenuhi sehingga pertumbuhan LPD juga tetap terjaga dengan baik,” pungkasnya. [Md